Meluruskan Riwayat Pernikahan Rasulullah SAW – ‘Aisyah r.a.

Tulisan ini saya ‘jiplak’ seluruhnya dari Buku Muhammad SAW The Super Leader Super Manager, karangan ustadz Dr. Muhammad Syafii Antonio, M.Ec, cetakan ke IX, April 2008, halaman 302-304, tanpa mengurangi ataupun menambahi dengan maksud memberikan pencerahan kepada ummat tentang tuduhan-tuduhan yang tidak benar yang dilontarkan kepada Rasulullah. Kepada ustadz Syafii Antonio, mohon maaf, saya tidak memohon izin terlebih dahulu. Apabila tidak berkenan, bisa kami hapus dari Web ini.

Meluruskan Riwayat Pernikahan Rasulullah SAW – ‘Aisyah r.a.

Seperti diketahui bahwa sebagian orientalis yang membenci Islam dan ummat Muslimin menyerang pribadi Rasulullah SAW dengan mempergunakan riwayat bahwa ‘Aisyah r.a. dinikahkan pada umur 6 tahun dan baru umur 9 tahun serumah dengan Nabi Muhammad SAW. Mereka menuduh Rasulullah SAW seorang yang menikah dengan anak di bawah umur.

Ada dua alasan yang dapat dikemukakan dalam hal ini. Pertama dengan asumsi hadits Aisyah berumur 9 tahun dapat dijadikan hujjah dan kedua jika hadits tentang umur Aisyah bermasalah. Jika kita mengasumsikan kehujjahan hadits umur Aisyah tidak bermasalah, jalan paling objektif melihat umur pernikahan Aisyah dengan Rasulullah SAW adalah dengan mengkaji sebab pernikahan dan analisa sosiologis budaya Arab saat itu.

Aisyah dipersunting oleh Rasulullah SAW berdasarkan perintah Allah melalui wahyu dalam mimpi beliau. Rasulullah SAW mengisahkan tiga mimpi beliau kepada ‘Aisyah, “Aku melihatmu dalam mimpiku selama tiga malam, ketika itu datang bersamamu malaikat yang berkata: ini adalah istrimu. Lalu aku singkap tirai yang menyembunyikan wajahmu, lalu aku berkata sesungguhnya hal itu telah ditetapkan di sisi Allah. ” (HR Bukhari Muslim)

Perlu dicatat Aisyah juga merupakan istri Rasulullah SAW satu-satunya yang dipersunting di waktu gadis dan muda. Keadaan ini sangat penting untuk menginformasikan kepada ummat tentang berbagai aspek kehidupan keluarga yang membutuhkan arahan hukum dan suri tauladan Rasulullah SAW. Hal ini tidak mungkin bisa diinformasikan kecuali melalui orang terdekat yang serumah dengan beliau dan memiliki cukup waktu dan tenaga untuk mencatat dan mendakwahkannya kembali kepada ummat. Adalah rahasia Ilahi memilih Aisyah untuk mengemban tugas ini. Menurut berbagai kajian, sepeninggal Rasulullah SAW, Aisyah mengisi hari-harinya dengan mengajarkan Al-Qur’an dan Hadits dibalik hijab bagi kaum laki-laki pada masanya.

Perlu ditambahkan juga usia pernikahan memang sangat relatif dari satu masyarakat ke masyarakat lain dan dari seorang gadis ke gadis lain demikian juga dari seorang pria ke pria lain. Untuk masyarakat perkotaan modern usia pernikahan seorang wanita berkisar dari 20 hingga 25 tahun. 25 tahun biasanya sudah dianggap terlambat dan puncaknya adalah 30, di atas 30 semakin berat seorang gadis melawan anggapan “gadis yang belum laku” atau “terlalu pilih pilih alias jual mahal”.

Lain halnya dengan masyarakat pedesaan sangat banyak sekali gadis-gadis desa menikah tidak lama setelah lulus Sekolah Dasar (SD). Saat itu kebanyakan usianya berkisar antara 12 hingga 14 tahun. Boleh jadi masyarakat Arab Badui yang belum mengenal sekolah formal seperti saat ini tidak terlalu berbeda dari masyarakat pedesaan di Indonesia yang menikahkan purti-putrinya tidak lama setelah usia SD. Dari kualitas keilmuan dan kepandaiannya, Aisyah menunjukkan ia jauh lebih dewasa dari umurnya dalam keilmuan dan kepribadian.

Di samping alasan pertama tadi ada baiknya kita lihat penelitian terhadap hadits Aisyah seperti berikut ini. (379) Hadits mengenai umur ‘Aisyah r.a. tatkala dinikahkan adalah problematis alias dha’if (lemah). Beberapa riwayat yang termaktub dalam buku-buku Hadits berasal hanya satu-satunya dari Hisyam bin ‘Urwah yang didengarnya sendiri dari ayahnya. Mengherankan mengapa Hisyam saja satu-satunya yang pernah menyuarakan tentang umur pernikahan ‘Aisyah r.a. tersebut. Bahkan tidak oleh Abu Hurairah ataupun Malik ibn Anas. Itupun baru diutarakan Hisyam tatkala telah bermukin di Iraq. Hisyam pindah bermukim ke negeri itu dalam umur 71 tahun.

Mengenai Hisyam ini Ya’qub ibn Syaibah berkata, “Apa yang dituturkan oleh Hisyam sangat terpercaya, kecuali yang disebutkannya tatkala ia sudah pindah ke Iraq.” Syaibah menambahkan, bahwa Malik ibn Anas menolak penuturan Hisyam yang dilaporkan oleh penduduk Iraq. (380) Termaktub pula dalam buku tentang sketsa kehidupan para perawi hadits, bahwa tatkala Hisyam berusia lanjut ingatannya sangat menurun (Al-Maktabah Al-Athriyyah, Jilid 4, hal. 301). Al-hasil, riwayat umur pernikahan ‘Aisyah r.a. yang bersumber dari Hisyam ibn ‘Urwah, tertolak.

Untuk selanjutnya terlebih dahulu dikemukakan beberapa peristiwa penting secara kronologis:

Pra-610M : Zaman Jahiliyah.
610 M : Permulaan wahyu turun
610 M : Abu Bakr r.a. masuk Islam
613 M : Nabi Muhammad SAW mulai menyiarkan Islam secara terbuka
615 M : Ummat Islam Hijarah I ke Habasyah
616 M : Umar bin al Khattab masuk Islam
620 M : ‘Aisyah r.a. dinikahkan
622 M : Hijrah ke Madinah
623/624 M : ‘Aisyah serumah sebagai suami isteri dengan Nabi Muhammad SAW

Menurut Al-Thabari, keempat anak Abu Bakr r.a. dilahirkan oleh isterinya pada zaman Jahiliyah, artinya sebelum 610 M. (381)

Jika ‘Aisyah dinikahkan dalam umur 6 tahun berarti ‘Aisyah lahir pada tahun 613 M. Padahal menurut Tabari semua keempat anak Abu Bakr r.a. lahir pada zaman Jahiliyah, yaitu sebelum tahun 610 M. Al-hasil berasar atas Tabari ‘Aisyah r.a. tidak dilahirkan 613 M melainkan sebelum 610 M. Jadi kalau ‘Aisyah r.a. dinikahkan sebelum 620 M, maka beliau dinikahkan pada umur di atas 10 tahun dan hidup sebagai suami isteri dengan Nabi Muhammad SAW dalam umur di atas 13 tahun. Kalau di atas 13 tahun, dalam umur berapa? Untuk itu marilah kita menengok kepada kakak perempuan ‘Aisyah r.a., yaitu Asmah.

Menurut Abd al-Rahman ibn Abi Zannad, “Asmah 10 tahun lebih tua dari ‘Aisyah r.a.” (382) Menurut Ibn Hajar al Asqalani, Asmah hidup hingga usia 100 tahun dan meninggal tahun 74 atau 74 Hijriyah (Al-Asqalani. Taqrib al-Tahzib, hal. 654). Artinya, apabila Asmah meninggal dalam usia 100 tahun dan meninggal dalam tahun 73 atau 74 Hijriyah, maka Asma berumur 27 atau 28 tahun pada waktu Hijrah, sehingga ‘Aisyah berumur (27 atau 28) – 10 = 17 atau 18 tahun pada waktu hijrah. Dengan demikian berarti ‘Aisyah mulai hidup berumah tangga dengan Nabi Muhammad SAW pada waktu berumur 19 atau 20 tahun. Wallahu a’lamu bi al-shawab.

(379) Abdurrahman, .Muh. Nur. 2002. “Wahyu dan Akal Iman dan Ilmu,” Kolom tetap Harian Fajar, Makassar, 29 Desember 2002.

(380) Ibn Hajar al-’Asqalani. Tahzib al-Tahzib. Dar Ihya al-Turats al-Islami, Jilid II, hal. 50.

(381) Al-Thabari. Tarikh al-Mamluk, Jilid 4 hal. 50. Tabari meninggal 922 M.

(382) Al-Zahabi. Muassasah al-Risalah. Jilid 2. Hal 289.

25 responses to “Meluruskan Riwayat Pernikahan Rasulullah SAW – ‘Aisyah r.a.

  1. saya juga mengetik ulang dari sumber yang sama untuk saya sebarkan lewat email komunitas di kantor saya. Hal ini berkaitan tentang berita kyai yang menikahi gadis di bawah umur. Semoga Allah memberkahi usaha akhi untuk menjawab tuduhan miring terhadap Rasulullah yang kita cintai.

  2. Amien….

  3. minta izinnya untuk memforward ke teman2 saya

  4. Selama bermanfaat tidak apa-apa

  5. saya juga bermaksud meluruskan sesuatu yang dianggap lurus walau sebenarnya bengkok..wkwkwk..

    telah di copy dari sini:
    http://tegakluruskelangit.blogspot.com/2008/10/kaum-liberalis-bahu-membahu-dengan_26.html

    Buat muslim² yang demen copy paste sampah dari minaret, yang telah berulang kali dibantah, ini gua terjemahan bantahannya.
    Baca baik-baik, yang membantah adalah juga seorang cendekiawan Islam sendiri, Dr Shaykh Gibril Fouad Haddad, dari situs Islam SunniPath.com
    http://qa.sunnipath.com/issue_view.asp?HD=7&ID=4604&CATE=1

    Silahkan berdebat dengan beliau jika anda masih mau berkeras membela nabi bejad muhammad. Ingat, debat dengan muslim sendiri. Selesaikan internal problem anda dulu sebelum menuduh kafir membohong, memplintir hadist, salah kutip, salah tafsit, tak mengerti bahasa arab dsb dsb.

    Bantahan Terhadap Tulisan T.O. Shanavas

    Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada orang-orang (sumber-sumber) berikut, terutama Shaykh Haddad, yang pengetahuannya tentang Literatur Islam sangat berharga bagi analisa berikut”

    * Dr Shaykh Gibril Fouad Haddad, guru Fiqh at Sunnipath.com dan Livingislam.org
    http://qa.sunnipath.com/issue_view.asp?HD=7&ID=4604&CATE=1
    * Dr Ali Sina ( http://www.faithfreedom.org/Articles/sina/ayesha_… )
    * Situs Muslimhope ( http://www.muslimhope.com/AishaNine.htm )

  6. BANTAHAN BUKTI #1: PENGUJIAN THD SUMBER

    Pelecehan terhadap Shaykh al-Islam Hisham ibn Urwah, cucu keponakan (grand nephew) Aisha sendiri, telah dibantah oleh Shaykh Gibril Haddad.

    Berikut ini adalah bantahan Shayk Gibril Hadda:
    A. Ada lebih dari sebelas otoritas di antara para Tabi’in yang melaporkan secara langsung dari Aisha. Itu masih tidak termasuk para Sahaba yang melaporkan hal yang sama dan juga penerus-penerus utama (major Successors) yang melaporkannya dari sumber selain Aisha.

    B. Not so. Al-Zuhri also reports it from `Urwa, from `A’isha; so does `Abd Allah ibn Dhakwan, both major Madanis. So is the Tabi`i Yahya al-Lakhmi who reports it from her in the Musnad and in Ibn Sa`d’s Tabaqat. So is Abu Ishaq Sa`d ibn Ibrahim who reports it from Imam al-Qasim ibn Muhammad, one of the Seven Imams of Madina, from `A’isha. All the narratives of this event have been reported.

    C. Bukan begitu. Selain keempat perawi Tabi’in Medina di atas, Sufyan ibn `Uyayna dari Khurasan dan`Abd Allah ibn Muhammad ibn Yahya dari Tabarayya di Palestine juga melaporkannya. Bahkan hadist tersebut bukan hanya dilaporkan oleh `Urwa, tetapi juga oleh `Abd al-Malik ibn `Umayr, al-Aswad, Ibn Abi Mulayka, Abu Salama ibn `Abd al-Rahman ibn `Awf, Yahya ibn `Abd al-Rahman ibn Hatib, Abu `Ubayda (`Amir ibn `Abd Allah ibn Mas`ud) dan Imam-Imam Tabi’I lainnya langsung dari Aisha.

    Dengan demikian, hal ini telah dilaporkan secara masaal (mutawatir) dari Aisha oleh lebih dari sebelas otoritas di antara kaum Tabi’in, belum lagi yang dilaporkan oleh para Sahaba seperti Ibn Mas`ud dan Penerus Utama seperti Qatada!

    D. Sebenarnya, Ya`qub berkata: “Dapat dipercaya, dapat diandalkan sama sekali (thiqa thabt), tidak tercela kecuali setelah dia pergi ke Iraq, pada waktu mana dia meriwayatkan dari ayahnya dan dicela karena itu.” Perhatikanlah bahwa Ya’qub sebenarnya tidak membenarkan kritisi (pencelaan) itu.

    Malik sendiri melaporkan lebih dari 100 hadist dari Hisham seperti yang dibuktikan dalam kedua (koleksi hadist) Sahih dan Sunan hingga al-Dhahabi menanyakan kepantasan / otentisitas pernyataan bahwa dia mencela Hisham.

    Bahkan sebenarnya, tidak ada satupun ahli hadist yang membenarkan meragukan hadist-hadist tersebut karena hanyalah didasarkan pada kenyataan bahwa pada masa tuanya Hisma (dia berumur 71 tahun pada saat kunjungan terakhirnya ke Iraq) suka menyingkat perkataan, dan akan berkata, “Ayahku, dari Aisha” (abi `an `A’isha)” dan tidak lagi mengatakan, “diriwayatkan padaku (haddathani)”.

    Al-Mizzi in Tahdhib al-Kamal (30:238) menjelaskan bahwa orang-orang Iraq sudah tidak ragu lagi bahwa Hisham tidak pernah meriwayatkan sesuatu apapun dari ayhnya kecuali yang dia dengar langsung sendiri darinya.

    Ibn Hajar juga tidak setuju dengan celaan terhadap Hisham ibn `Urwa dan berkata dalam Tahdhib al-Tahdhib (11:45): “Jelaslah sudah bagi orang-orang Iraq bahwa dia tidak meriwayatkan apapun dari ayahnya selain yang didengarnya secara langsung darinya.”

    Bahkan sebenarnya, mengatakan bahwa “kisah-kisah yang diriwayatkan oleh Hisham ibn `Urwa dapat diandalkan kecuali yang dilaporkan lewat orang-orang Iraq” adalah omong kosong besar karena itu akan menghapuskan semua riwayat oleh Ayyub al-Sakhtyani darinya karena Ayyub adalah seorang Iraq Basran, dan riwayat-riwayat oleh Abu `Umar al-Nakha`i yang berasal dari Kufa, dan riwayat-riwayat oleh Hammad ibn Abi Sulayman dari Kufa (Shaykh dari Abu Hanifa), dan riwayat-riwayat oleh Hammad ibn Salama dan Hammad ibn Zayd yang kedua-duanya berasal dari Basra, dan riwayat-riwayat oleh Sufyan al-Thawri dari Basra, dan juga riwayat-riwayat oleh Shu`ba di Basra, yang semuanya berasal dari Hisham!

    E. Bohong! Malah sebaliknya al-Dhahabi dalam Mizan al-I`tidal (4:301 #9233) berkata: “Hisham ibn `Urwa, salah seorang yang terhormat, suatu bukti dalam dirinya sendiri, dan seorang Imam. Namun dalam usia tuanya daya ingatnya menurun, tetapi dia tidak pernah menjadi bingung. Dan jangan pernah peduli apa yang dikatakan Abu al-Hasan ibn al-Qattan tentang dia dan Suhayl ibn Ali Salib mnjadi bingung atau berubah-ubah. Memang benar, orangnya berubah sedikit dan daya ingatnya tidak sama seperti di masa mudanya, dan dia lupa beberapa dari yang dihafalkannya. Memangnya kenapa? Apakah dia mesti luput dari kelupaan?
    [p. 302] Dan ketika dia tiba di Iraq pada akhir hidupnya dia meriwayatkan sangat banyak pengetahuan, beberapa di antaranya tidak begitu bagus, dan hal yang sama terjadi pula pada Malik, Shu`ba, dan Waki`, dan beberapa ahli terpecaya lainnya. Jadi tak usahlah bingung-bingung, dan tak usah mengacaukan Imam-Imam terpercaya dengan perawi-perawi lemah dan kacau. Hisham adalah seorang Shaykh al-Islam. Tapi biarlah Allah menghibur kami tentang engkau, O Ibn al-Qattan, dan sama juga halnya dengan pernyataan `Abd al-Rahman ibn Khirash’s dari Malik”

  7. BANTAHAN BUKTI #2: MEMINANG

    Shaykh Gibril Haddad berkata bahwa bukti yang diberikan Shanavas adalah salah.

    Al-Tabari tidak melaporkan dimanapun bahwa keempat anak Abu Bakr’s semuanya dilahirkan pada masa Jahiliyya. Dia hanya mengatakan bahwa Abu Bakr menikahi ibu-ibu mereka di jaman Jahiliyya; yaitu Qutayla bint Sa’d dan Umm Ruman yang memberinya empat orang anak, masing-masih dua anak dan Aisha adalah anak perempuan Umm Ruman.
    Jadi Tabari bukannya tidak dapat diandalkan. Kontradiksi yang dituduhkan pada Tabari adalah hasil dari salah kutip.

    BUKTI # 3: Umur Aisyah jika dihubungkan dengan umur Fatimah

    BANTAHAN:
    Menggunakan usia Fatima untuk menentukan usia Aisha dengan tujuan untuk membantah hadist-hadist sahih adalah kesalahan logika (logical fallacy) karena riwayat hidup Fatima sendiri simpang siur. Tidak ada yang tahu secara pasti kapan Fatima dilahirkan (ketika ayahnya masih tidak terkenal dan bukan siapa-siapa), dan walaupun kematiannya tercatat baik usianya pada saat kematiannya pun tidak pasti.

    Menurut cerita (tradisi) dia dilahirkan pada hari Jumat, hari ke 20 jumada ` th-thaaniyah
    Pada tahun kelima setelah pernyataan kenabian (615 M), yang berarti dia seumur Aisha.
    http://www.hadith.net/english/prophet/fatimah.htm
    http://www.ummah.net/khoei/fatima.htm

    Dan di http://home.swipnet.se/islam/A_Personality/Fatima… dikatakan

    Pandangan paling umum dalam tradisi adalah bahwa Fatimah az-Zahra dilahirkan di Mekka, pada hari ke duapuluh Jumada ‘l-Akhirah, dalam tahun kelima kenabian. Juga dikatakan bahwa ketika nabi meninggal, Fatima berumur delapan belas tahun tujuh bulan.

    Dilaporkan dalam otoritas Jabir ibn Yazid bahwa (Imam kelima) al-Baqir ditanyai: “Berapa lama Fatimah hidup setelah Rasul Allah?” Dia menjawab: “Empat bulan; dia meninggal pada usia dua puluh tiga.” Pandangan ini dekat dengan yang dilaporkan oleh tradisi mayoritas Sunni. Mereka telah mengatakan bahwa dia lahir pada tahun ke empat puluh satu kehidupan Rasul Allah. Ini berarti dia dilahirkan satu tahun setelah nabi ditunjuk oleh Allah. Cendekiawan Abu Sa’id al-Hafiz mengatakan dalam bukunya Sharafu’ n-Nabiyy bahwa semua anak Rasul Allah dilahirkan sebelum Islam, kecuali Fatima dan Ibrahim yang lahir dalam Islam.

    Reference: Abu Ali al-Fadl ibn al-Hasan ibn al-Fadl at-Tabrisi (c. 468/1076 – 548/1154)

    Ada lagi yang mengatakan dia lahir sepuluh tahun sebelum Aisha. Orang-orang yang percaya hal ini percaya bahwa Fatima berumur 29 tahun ketika dia meninggal, bukan 18 tahun seperti yang dipercayai kaum tradisional.

    Muslimhope (http://www.muslimhope.com/AishaNine.htm ) menulis:
    Sunan Nasa’i vol.1 #29 p.115-116 sebenarnya berkata bahwa Fatima berumur 29 tahun ketika dia meninggal (enam bulan setelah Muhammad), yang membuatnya sepuluh tahun lebih tua daripada Aisha. Orang-orang lupa tanggalnya. Hadist-hadist otoritas Sunan Nasa’I umumnya lebih dipercayai dibandingkan hadist Ibn Hajar. Bagaimanapun, Aisha tetap lebih muda.

    Ali Sina telah membantah ketepatan informasi Shanavas:
    “Tentu saja informasi ini tidak dapat dianggap benar. Jika Aisha lima tahun lebih tua daripada Fatimah, dan Fatimah dilahirkan ketika nabi berumur 35 tahun, maka Aisha hanya 30 tahun lebih muda daripada nabi. Jadi pada saat pernikahannya ketika nabi berumur 54 tahun, Aisha mestinya berumur 24 tahun. Ini tentu saja tidak benar berdasarkan alasan-alasan yang telah dijelaskan di atas dan juga karena berkontradiksi dengan hadist yang dikutip para pembela Islam mengenai umur Asma, saudara perempuan Aisha, yang menurut hadist itu 10 tahun lebih tua daripada Aisha dan meninggal pada tahun 73H (pada usia 100 thn). Jadi pada saat Hijra Asma mestinya berumur 100-73 = 27 tahun, tetapi menurut hadist itu dia berumur 34 tahun.”

    Shaykh Gibril Haddad menunjukkan bhwa Ibn Hajar hanyalah melaporkan apa yang dilaporkan para perawi, bukan kesimpulannya sendiri. Dan Shanavas memilih narasi yang salah dan secara salah mengatakan itu kesimpulan Ibn Hajar, yang sebenarnya hanyalah seorang yang melaporkan.

    Gibril Hadda menulis:
    “Ibn Hajar menyebutkan dua versi: (1) riwayat al-Waqidi bahwa Fatima dilahirkan ketika nabi berumur 35 tahun; dan (2) riwayat Ibn ‘Abd al-Barr bahwa dia dilahirkan ketika nabi berumur 41 tahun, kira-kira satu tahun sebelum masa kenabian, dan sekitar lima tahun sebelum Aisha dilahirkan. Versi terakhir ini cocok dengan tanggal-tanggal yang telah ditentukan.”

    Bahkan sebenarnya kita tahu bahwa Ibn Hajar percaya bahwa Aisha berumur sembilan tahun ketika Muhammad menikahi dan menyetubuhinya; dan karena itu dia tidak bisa percaya pada riwayat yang bertentangan oleh al-Waqidi.

    Muslimhope (http://www.muslimhope.com/AishaNine.htm ) menulis:
    Ibn Hajar’s Isabah IV, p.359-360 mendukung bahwa dia sudah menikah pada usia 9 tahun.

    Kesimpulannya adalah, tanggal lahir Fatima tidak dapat dipastikan. Walaupun begitu, Shanavas menggunakan perhitungan kira-kira yang tidak tradisional untuk menimbulkan keraguan atas usia Aisha, walaupun telah ada kisah-kisah tradisi yang sesuai dengan fakta. Perhatikanlah bagaimana Shanavas menghilangkan kisah-kisah tradisi dari referensi Ibn Hajar yang digunakannya, dan malah sebaliknya memilih referensi yang jelas-jelas salah. Ini bisa dipandang sebagai kesengajaan untuk tidak jujur.

  8. BANTAHAN BUKTI #4: Umur Aisyah dihitung dari umur Asma’

    Satu lagi omong kosong. Usia Aisha ketika dia menikah dan disetubuhi Muhammad biasanya ditentukan dari hadist-hadist Sahih Bukhari, Sahih Muslim dan Sunan Abu Dawud.

    Ali Sina telah membantah ketepatan informasi Shanavas:
    “Tentu saja informasi ini tidak dapat dianggap benar. Jika Aisha lima tahun lebih tua daripada Fatimah, dan Fatimah dilahirkan ketika nabi berumur 35 tahun, maka Aisha hanya 30 tahun lebih muda daripada nabi. Jadi pada saat pernikahannya ketika nabi berumur 54 tahun, Aisha mestinya berumur 24 tahun. Ini tentu saja tidak benar berdasarkan alasan-alasan yang telah dijelaskan di atas dan juga karena berkontradiksi dengan hadist yang dikutip para pembela Islam mengenai umur Asma, saudara perempuan Aisha, yang menurut hadist itu 10 tahun lebih tua daripada Aisha dan meninggal pada tahun 73H (pada usia 100 thn). Jadi pada saat Hijra Asma mestinya berumur 100-73 = 27 tahun, tetapi menurut hadist itu dia berumur 34 tahun.”

    Shaykh Haddad juga menyanggah ketepatan informasi ini:
    “Ibn Kathir mendasarkan pendapatnya pada pernyataan Ibn Abi al-Zinad bahwa dia (Asma) sepuluh tahun lebih tua daripada Aisha. Namun al-Dhahabi dalam Siyar A`lam al-Nubala’ berkata bahwa jarak lebih besar daripada 10 tahun di antara mereka berdua, hingga 19 tahun, adan dia lebih dapat dipercaya dalam hal ini. Ibn Hajar melaporkan dalam al-Isaba dari Hisham ibn `Urwa, dari ayahnya, bahwa “Asma hidup hingga umur 100 tahun, dan dari Abu Nu`aym al-Asbahani bahwa Asma’ bint Abi Bakr dillahirkan 27 tahun sebelum Hijra dan dia hidup hingga awal tahun 74H.” Tidak ada apapun dalam riwayat-riwayat ini yang menjadi bukti umur Aisha.

    Dengan menggunakan data-data yang salah, Shanavas mencemarkan nama baik Ibn Hajar. Dia mengandaikan Asma adalah 10 tahun lebih tua daripada Aisha, ketika ada sumber lain yang lebih dapat dipercayai yang mengatakan bahwa perbedaan usia itu bisa sampai 19 tahun. Dengan menggunakan informasi yang lebih dapat dipercayai ini, umur Aisha diperhitungkan sekitar sembilan tahun, sesuai dengan hadsit-hadist sahih di mana Aisha sendiri mengatakan dia berumur sembilan tahun.

  9. BANTAHAN BUKTI #5: Perang BADAR dan UHUD

    Ali Sina membantah argumen ini sebagai berikut:
    Ini adalah alasan yang lemah. Ketika perang Badr dan Uhud terjadi, Aisha berumur sekitar 10 atau 11 tahun. Dia tidak ikut berperang sebagai prajurit, seperti halnya anak laki-laki. Dia pergi untuk menghangatkan tubuh Muhammad di malam hari. Anak lelaki yang belum mencapai usia 15 tahun dikirim pulang, tetapi ketentuan ini tidak berlaku baginya.

    Perempuan dan anak-anak kecil pergi ke medan perang untuk melakukan tugas-tugas lainnya, seperti yang ditulis dalam situs muslimhope:
    “Wanita dan anak-anak pergi ke medan perang setelah perkelahian selesai dan memberi air kepada Muslim-muslim yang terluka dan menghabiskan musuh yang terluka. . al-Tabari vol.12 p.127,146. Pada hari-hari peperangan, wanita-wanita dan anak-anak berada di sana untuk menggali kuburan bagi yang mati al-Tabari vol.12 p.107.

    Maka jelaslah bahwa batas usia lima belas tahun itu hanya berlaku bagi anak laki-laki, dan argumen Shanavas jelas-jelas salah.

    Shayk Hadda juga menunjukkan bahwa Shanavas menggunakan informasi yang salah atau tidak lengkap.
    “ Pertama-tama, larangan itu hanya berlaku bagi yang ikut bertempur, tidak berlaku bagi anak-anak lelaki yang tidak bertempur, anak-anak perempuan yang tidak bertempur dan kaum wanita. Kedua, Aisha sama sekali tidak ikut bertempur dalam perang Badr, tapi hanya mengucapkan selamat jalan pada orang-orang yang bertempur ketika mereka melewati Medina, seperti yang diriwayatkan oleh Muslim dalam hadist sahihnya. Pada saat perang Uhud (tahun 3H), Anas yang pada waktu itu hanya berumur 12 atau 13 tahun melaporkan melihat Aisha yang berumur 11 tahun bersama ibunya Umm Sulaym mengikat baju mereka dan membawa kantong kulit berisi air pulang pergi kepada orang-orang yang bertempur, seperti yang diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim.

    Jadi, Aisha sama sekali tidak berpartisipasi dalam perang Badr. Sangat menarik melihat bagaimana Shanava mengutip separuh-separuh hadist Uhud untuk memberi kesan palsu bahwa Aisha ikut berperang dalam perang Uhud ketika hadist-hadistnya telah jelas mengatakan dia hanya membawa kantung air kepada orang-orang yang bertempur. Bagian terakhir dari hadist juga dihapuskan, secara sengaja atau tidak sengaja, yang bisa dianggap tindakan tidak jujur.

    Sahih Bukhari: Volume 4, Book 52, Number 131:
    Diriwayatkan oleh Anas: Pada saat perang Uhad ketika beberapa orang mundur menarik diri dan meninggalkan nabi, aku melihat Aisha bint Abu Bakr dan Um Sulaim, dengan baju mereka ditarik ke atas sehingga kalung-kalung di mata kaki merek terlihat jelas, tergesa0gasa dengan kantung air mereka (dalam riwayat lain dikatakan,” membawa kantung kulit air di punggung mereka”). Mereka lalu menuangkan air di mulut orang-orang, dan kembali lagi mengisi kantung air dan kembali lagi menuangkan air di mulut orang-orang.

  10. BANTAHAN BUKTI #6: Surat al-Qamar (Bulan)

    Kapan tepatnya Surah al-Qamar diturunkan tidaklah jelas. Ibn Hajar, Maududi, and tradisionalis lainnya berkata bahwa surat itu diturunkan lima tahun sebelum Hijrah (lihat situs muslimhope). Zahid Aziz mengklaim bahwa surat itu diturunkan 6 sebelum Hijrah, Kathib mengatakan 8 tahun sebelum hijrah. Amjad tidak menyebutkan nama sumbernya yang mengatakan ayat itu diturunkan pada tahun 9 sebelum hijrah. Point nya adalah bahwa kapan persisnya Surat al-Qamar diturunkan tidak diketahui, dan menggunakan tanggal yang tak pasti itu untuk menentukan usia Aisha bukan hanya menggelikan, tapi juga sangat bodoh. Namun jika memang suatu perkiraan mesti digunakan, mengapa tidak memakai perkiraan Ibn Hajar yang lebih otoritatif dan diterima dibanding Ibn Khatib?

    Shaykh Haadad juga berpendapat demikian. Dia juga membuktikan bahwai perkiraan tradisional tentang turunnya Surat al-Qamar konsisten dengan usia Aisha adalah sembilan tahun. Tulisnya:
    “Tidak benar. Ahli-ahli hadist, sejarahwan riwayat hidup Muhammad dan komentator (tafsir) Quran setuju bahwa pembelaan bulan terjadi sekitar lima tahun sebelum hijrah ke Medina. Maka dapat dikonfirmasikan bahwa Aisha lahir sekitar tujuh atau delapan tahun sebelum hijrah, dan perkataan bahwa dia seorang jariya atau gadis kecil lima tahun sebelum hijrah cocok dengan fakta bahwa umurnya pada saat Surat al-Qamar diturunkan adalah sekitar 2 atau 3 tahun.

    Jadi usaha Shanavas untuk menyebarkan keraguan atas usia Aisha dengan menggunakan perkiraan non-tradisional (salah) tentang tanggal turunnya surat al-Qamar dengan mudanya telah dibantah.

  11. BANTAHAN BUKTI #7: Terminologi bahasa Arab

    Ali Sina telah membantah argumen ini:
    “Penjelasan ini sama sekali tidak benar. Bikr berarti perawan dan, sama seperti dalam bahasa Inggris, tidak terpengaruhi usia. Bahkan sebenarnya Aisha adalah istri kedua Muhammad (setelah Khadijah), tetapi Muhammad tidak menyetubuhinya selama tiga tahun karena dia masih terlalu muda. Oleh karena itu dia memuaskan diri dengan Umma Salamah, hingga Ayesha lebih dewasa sedikit. Sama sekali tidak masuk akal menikahi seorang wanita cantik seperti Aisha dan menunggu tiga tahun untuk membawanya pulang ke rumah.

    Shaykh Haddad juga setuju dan mengkonfirmasikan:
    “Ini omong kosong orang yang tak tahu apa-apa. Bikr berarti seorang gadis perawan, seorang gadis yang belum pernah kawin, biarpun usianya 0 tahun, tidak ada penjelasan umur sama sekali.

    BUKTI #8. Text Qur’an
    BANTAHAN:
    Argumen ini sama sekali tidak benar. Quran mengizinkan lelaki Muslim menikahi gadis-gadis yang belum akil balig. Buktinya adalah sebagai berikut:

    1. Surat 65:4 secara gamblang mengatakan lelaki Muslim boleh menceraikan gadis-gadis yang belum akil balig.

    [65:4] Dan perempuan-perempuan yang tidak haid lagi (monopause) di antara perempuan-perempuanmu jika kamu ragu-ragu (tentang masa idahnya) maka idah mereka adalah tiga bulan; dan begitu (pula) perempuan-perempuan yang tidak haid. Dan perempuan-perempuan yang hamil, waktu idah mereka itu ialah sampai mereka melahirkan kandungannya. Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.

    2. Bukti yang mendukung dari tafsir oleh Ibn Kathir:

    Masa Iddah bagi yang sudah menopause dan yang tidak haid.
    Allah menjelaskan masa tunggu wanita dalam menopause. Dan itu adalah orang yang haidnya telah berhenti karena usia tuanya. Masa Iddah nya adalah tiga bulan dan bukan tiga siklus haid bulanan seperti halnya bagi yang haid, yang berdasarkan ayat dalam Surat al-Baqaah (lihat ayat 2:228). Sama halnya bagi yang muda, yang belum mencapai masa haid. Iddah mereka adalah tiga bulan seperti halnya mereka yang menopause.

    3. Bukti yang mendukung dari Sahih Bukhari

    Sahih Bukhari Volume 7, Book 62, Number 63
    Diriwayatkan oleh Sahl bin Sad; Ketika kami duduk-duduk bersama nabi, seorang wanita datang padanya dan menyerahkan diri (untuk kawin) padanya. Nabi menatapnya, matanya naik turun, tetapi tidak memberi jawaban. Salah seorang sahaba berkata, “Kawinkan dia padaku O Rasul Allah!” Nabi bertanya padanya, “Apa yang kamu punya?” Dia menjawab, “Aku tidak punya apa-apa.” Nabi berkata, “ Cincin besi pun tidak?” Dia berkata, “Bahkan cincin besi pun tidak punya, tapi aku akan merobek pakaianku menjadi dua dan memberi dia separuhnya dan menyimpan separuhnya.” Nabi berkata, “Jangan. Kamu hafal beberapa bagian Quran?” Dia menjawab, “Ya.” Nabi berkata, “Pergilah, aku telah setujuh menikahkan kamu dengan dia dengan apa yang kau tahu tentang Quran sebagai mas kawinnya.” ‘Dan bagi mereka yang tidak haid (yaitu mereka yang belum dewasa) (65.4) dan iddah bagi gadis yang belum akil balig adalah tiga bulan (di dalam ayat di atas).

    Jadi bukannya melarang perkawinan dengan anak perempuan yang belum akil balig, sebaliknya Quran sesungguhnya menyetujuinya.

  12. BANTAHAN BUKTI #9: Ijin dalam pernikahan

    Tampaknya Shanavas tidak tahu tentang hadist sahih Bukhari yang mengatakan seorang gadis perawan memberi izin dengan berdiam diri. Karena Aisha adalah seorang perawan, izinnya adalah berdiam dirinya dia.

    Sahih Bukhari Volume 7, Book 62, Number 67:
    Diriwayatkan oleh Abu Huraira: Nabi berkata, “Seorang wanita dewasa (yang pernah kawin) tidak boleh dikawinkan kecuali setelah dibincangkan dengannya, dan seorang perawan tidak boleh dikawinkan kecuali setelah izinnya diberikan. Orang-orang bertanya, “O Rasul allah! Bagaimana kita tahu dia mengizinkan?” Dia berkata, “Berdiam dirinya dia (adalah tanda izinnya).”

    KESIMPULAN
    Dapat dilihat dari analisa di atas bahwa TO Shanavas memberikan bukti-bukti yang tidak masuk akal (illogical) dan saling berkontradiksi berdasarkan data-data yang tidak benar untuk mendukung pendapatnya bahwa Aisha bukan berusia sembilan tahun ketika menikah dan disetubuhi Muhammad.

    Karena “bukti-bukti” yang diberikannya memberi usia Aisha yang berbeda-beda dan karena dia menggunakan materi yang tidak sahih untuk membantah hadist-hadist sahih, dan karena dia menerima penggunaan fitnah yang tak didukung fakta, jelaslah bahwa dia belum dapat mendukung pendapatnya. Tidak ada satupun dari “bukti-bukti” yang diajukannya yang lulus ujian. Dalam banyak kasus malah kelihaatan dia mengutip secara salah dan menyalahartikan apa yang sesungguhnya telah terjadi. Dalam hal lain, kelihatan dia memilih menggunakan sumber yang kurang dipercaya (tidak otoritatif) walaupun telah ada sumber yang lebih dapat dipercaya yang mendukung pandangan tradisional.

    Shanavas juga telah mencemarkan nama baik (memfitnah) cendekiawan Ibn Hajar dan Tabari dengan mengatakan mereka berkontradiksi. Shaykh Gibril Haddad menunjukkan bahwa tuduhan terhadap Ibn Hajar dan Tabari ini sama sekali tidak berdasar.

    Jadi Shanavas telah dibantah dan fakta yang tetap ada adalah bahwa Aisha berumur sembilan tahun ketika dia menikah dan disetubuhi oleh Muhammad, seperti yang dibuktikan oleh hadist-hadist sahih.

    • Maaf bisakah anda tunjukkan buktinya satu per satu, sedikit demi sedikit soalnya saya tidak mengerti maksud anda setelah saya baca pernyataan anda begitu rancu saya sendiri sangat2 tidak mengerti kalau mau kirim aja ke e-mail saya
      rahmatrusmadi@gmail.com

  13. Semoga kita semua selalu dapat melihat dan berkaca apa diri kita sudah baik… selalu mawas dan instropeksi diri

  14. Ali Imran :7
    Dialah yang menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepada kamu. Di antara (isi)nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, itulah pokok-pokok isi Al qur´an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta´wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta´wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: “Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami”. Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.

    Jadi berhati-hatilah terhadap orang yang ingin menghina Allah dan Muhammad SAW menggunakan Al-Quran

  15. bantahan untuk getdesk
    silahkan buka situs ini

    http://forum-swaramuslim.net/more.php?id=3704_0_26_0_M

    atau dalam situs bahasa inggris
    Was Ayesha A Six-Year-Old Bride?
    http://www.iiie.net/index.php?q=node/58

  16. muhammad muchrodji

    SEJARAH PENUHANAN JESUS-TRINITAS.

    Kepercayaan TRINITAS bukan berasal dari ajaran Tuhan dan bukan ajaran dari Jesus. TRINITAS merupakan keputusan rapat gereja/konsili yang diadakan di Nicea pada 20 Mei 325 masehi. Konsili dipimpin oleh Kaisar Konstantin dan dihadiri ratusan pastor. Hasil konsili diputuskan antara lain Jesus adalah anak Tuhan dan dianggap juga Tuhan. Kesamaan zat antara Sang Anak dengan Sang Bapa. Mulai saat itu ada sebutan Tuhan Bapa dan Tuhan Anak tetapi diakuinya satu juga. Kemudian dalam konsili Konstatinopel pada tahun 381 melantik juga Ruhul Kudus menjadi Tuhan . Sejak saat itu mulai ada sebutan Sang Bapa – Sang Putera – Sang Ruh Kudus. Patri-Vilii-et Spiritus Sancti. TRINITAS timbulnya tahun 381 masehi. Sebelum tahun 381 masehi penganut agama Kristen tidak mengenal TRINITAS dan mereka hanya mengenal satu Tuhan yaitu Allah. De Godsdienst v.d. Koeran tulisan Arthur N Wollaston” Ook de christinen vereeden een God. Marsinds de algemeene kerk vergadering in 381 te Konstatinopel gehouden was onder hen geldig de leer van de Drieeen heids Gods/Juga orang orang Kristen dahulu memuliakan Tuhan yang Tunggal akan tetapi setelah rapat gereja yang dilangsungkan di Konstantinopel tahun 381 berlakulah TRINITAS atas mereka”. Di Bibel juga disebutkan Tuhan itu Esa. Ulangan 4:35 ”maka kepadamulah ia itu ditunjuk supaya diketahui olehmu bahwa Tuhan itu Allah. Dan kecuali Tuhan yang Esa tiada yang lain lagi. Markus 12:29 ”Maka jawab Jesus kepadanya, hukum yang terutama inilah, dengar olehmu hai Israil adapun Allah Tuhan kita. Dialah Tuhan yang Esa”. Jesus sendiri marah sampai mengeluarkan kata kata ancaman, barang siapa menganggap Jesus sebagai Tuhan tempatnya bukan di sorga tetapi di neraka. Matius 7:21 ”Bukan orang yang menyeruku Tuhan Tuhan akan masuk kerajaan sorga”. Kemudian Jesus berkata, yang tidak mengaku Jesus Kristus telah datang sebagai manusia adalah penyesat dan anti Kristus ”2Johanes 1:7. Ayat itu tidak dapat diputar putar lagi siapapun apakah pendeta, pastur, pimpinan gereja, atau umat Kristen yang menganggap Jesus sebagai Tuhan adalah penyesat dan anti Kristus. Doktrin TRINITAS juga dibantah Jesus dalam Johanes 14:9-10 ”Siapa yang sudah nampak Aku ia sudah nampak Bapa. Tiadalah engkau percaya, AKU DIDALAM BAPA dan BAPA DIDALAM AKU. Segala perkataan yang aku katakan kepadamu bukanlah Aku katakan dengan kehendak sendiri melainkan Bapa itu yang tinggal didalam Aku. Dia mengadakan segala perbuatan itu”. Johanes 17:23 ”AKU DIDALAM MEREKA itu dan ENGKAU didalam AKU supaya MEREKA itu sempurna didalam PERSEKUTUAN”. Kata ”AKU didalam MEREKA itu dan ENGKAU didalam aku” yang dimaksud dengan engkau adalah Bapa, aku adalah Jesus sedangkan mereka adalah murid murid /sahabat Jesus yang 12 orang. Matius 10:2-4 ”Simon Petrus – Andreas –Yakobus – Yohanes – Filipus – Bartolomeus – Tomas – Matius – Yakobus Alfeus – Tadeus – Simon Zelot – Yudas Iskariot adalah murid murid/sahabat Jesus. AKU bersama MEREKA artinya Jesus beserta murid muridnya. JADI TUHAN MENYATU DENGAN JESUS DAN JESUS MENYATU DENGAN MURID MURIDNYA. Kalau umat Kristen percaya kesatuan Jesus dengan Bapa maka umat Kristenpun harus percaya kesatuan Bapa dengan 12 murid murid Jesus karena 12 murid murid menyatu dengan Jesus. Bukan Jesus dan Roh Kudus saja yang bersatu dengan Bapa tetapi ditambah 12 murid murid Jesus. Ini namanya PERSEKUTUAN TUHAN atau TUHAN PERSEKUTUAN. Bukan hanya TRINITAS tetapi LIMABELASNITAS.

  17. muhammad muchrodji

    THE FIVE GOSPELS.

    Umat Kristen di Indonesia sangat tabu jika mengkritik Bibel karena menganggap isi Bibel murni kata kata Jesus. Tetapi pada tahun 1993 di kota Samona – California USA, dan disponsori oleh Westar Institute justru para cendekiawan Kristen mengadakan seminar membahas isi kandungan Bibel. The five Gospels ”Matius – Markus – Lukas – Johanes – Tomas” adalah kitab sucinya umat Kristen yang dibahas dan diseminarkan. Yang hadir dalam seminar adalah para ahli agama Kristen/teolog yang bergelar proffesor dan doktor dari 76 negara. Tidak satupun orang yang beragama Islam datang. Maksud seminar adalah ”to search for the authentic words of Jesus and what did Jesus really say”.
    Hasil seminar sangat menggemparkan Dunia Kristen karena “eighty two percent of the word ascribed to Jesus in the Gospels were not actually spoken by him” delapan puluh dua persen/82% kata kata yang dianggap berasal dari Jesus didalam Bibel TIDAKLAH BENAR BENAR DIUCAPKAN JESUS. Perhatikan dengan seksama, YANG MENGOREKSI BIBEL ADALAH ORANG ORANG KRISTEN YANG BERGELAR PROFFESOR DAN DOKTOR dari 76 negara. YANG MENGOREKSI BIBEL BUKAN SARJANA SARJANA ISLAM. Kalau krutik datangnya dari umat Islam pasti orang orang Kristen menuduh subyektif – prasangka buruk – fitnah – anti toleransi agama dsb. Isi/kandungan Bibel hanyalah delapan belas persen/18% murni kata kata Jesus sedangkan delapan puluh dua persen/82% bukan kata kata Jesus. Itulah kesimpulan dari seminar Westar Institute membahas dan mengkaji kemurnian Bibel. Kata kata Jesus hanya 18% didalam Bibel sedangkan 82% bukan kata kata Jesus. Lalu 82% kata kata siapa? Jesus adalah kekasih Allah sedangkan iblis adalah musuh Allah. Apakah isi Bibel yang 82% kata kata ……..? Saya juga baru tahu kalau ada Injil Thomas, saya kira hanya Matius, Markus , Lukas dan Johanes. Saya tambah ilmu dari para teolog yang bergelar proffesor/doktor yang sedang seminar itu.
    Apakah dalam seminar tersebut juga membahas beberapa kontradiksi ayat ayat didalam Bibel? Kalau tidak dibahas ada sedikit dari ayat ayat Bibel yang kontradiksi saya kuak dalam Perjanjian Baru. Sebenarnya ada beberapa kontradiksi dalam Perjanjian Lama tetapi teman teman Kristen selalu berkata Perjanjian Lama adalah kitabnya Israil dan sudah dihapus oleh Paulus. Simak kontradiksi dalam Perjanjian Baru.
    1. Berapa nama silsilah Daud sampai dengan Jesus? Lukas menulis 43 nama dari Daud sampai dengan Jesus. Sedangkan Matius hanya mencatat 28 nama dari Daud sampai dengan Jesus.
    2. Kelahiran Jesus menurut Lukas 2:1-6 zaman kaisar Agustus. Sedangkan Matius 2:1 zaman kaisar Tiberius dan yang menjadi raja di Judea adalah Herodes.
    3. Berapa jumalah orang buta yang bertemu Jesus di Jericho? Dua/2 orang menurut Matius 20:29-30. Satu/1 orang menurut Markus 10:46.
    4. Berapa jumlah orang kerasukan setan yang ditemui Jesus? Dua/2 orang Matius 8:28. Satu/1 orang Markus 5:1-2.
    5. Apa yang diucapkan Yudas dihadapan Jesus? Salam Rabi Matius 26:49. Rabi Markus 14;45. Tidak mengucapkan apa apa Lukas 22:47.
    6. Jam berapa Jesus disalib? Jam sembilan/9 Makus 15:25. Jam dua belas/12 belum disalib Johanes 14:19.
    Tanggapan dari teman teman Kristen paling begini ”Tidak penting kontradiksi yang penting Jesus Penyelamat, mereka tidak pernah berargumentasi berlandaskan Bibel”.

  18. muhammad muchrodji

    KRISTEN BUKAN AGAMA JESUS.

    Semua umat Kristen pasti menganggap Jesus pembawa risalah dan beragama Kristen. Tetapi pemeluk Kristen pasti tidak dapat memberikan bukti bukti berlandasan hukum di kitab Bibel bahwa Jesus beragama Kristen. Diwaktu Jesus masih hidup tidak ada kata Kristen terdengar di telinga. Munculnya nama Kristen setelah Jesus meninggal dunia. Nama Kristen pertama kali dideklarasikan ketika beberapa orang dibawa Barnabas ke Tarsus untuk menemui Saulu/Paulus kemudian bersama sama ke Anthiokia. Disitulah istilah Kristen pertama kali muncul. Kisah para rasul 11:23-26 ”setelah Barnabas datang dan melihat kasih karunia Allah bersukacitalah ia. Dia menasehati mereka supaya mereka semua tetap setia kepada Tuhan karena barnabas orang baik penuh dengan roh kudus dan iman. Sejumlah orang dibawa kepada Tuhan. Lalu pergilah Barnabas ke Tarsus untuk mencari Saulus/Paulus. Dan setelah bertemu dengan dia dibawanya ke Anthiokia. Mereka tinggal bersama sama denganjemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang.. DI ANTHIOKIALAH MURID MURID ITU UNTUK PERTAMA KALINYA DISEBUT KRISTEN”. Menurut catatan sejarah yang ditulis kalangan Kristen sendiri antara lain buku ”Relegions of file” Jesus lahir sekitar 4 tahun sebelum masehi. Dan wafat sekitar tahun 29 masehi. Barnabas dan Paulus memberi nama Kristen agama yang mereka ciptakan pada tahun 42 masehi.
    Apakah Risalah Jesus masih dilanjutkan oleh agama Kristen yang dideklarasikan Paulus? Kita bandingkan kata kata Jesus dengan kata kata Paulus. Sabda Jesus dalam Matius 5:17 ”Janganlah engkau menyangka aku datang untuk meniadakan hukum Torat dan Kitab para Nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya melainkan untuk menggenapinya. Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi, SATU TITIKPUN TIDAK AKAN DITIADAKAN DARI HUKUM TORAT sebelum semuanya terjadi”. Lukas 16:17 ”Lebih mudah langit dan bumi lenyap dari pada satu titik dari hukum Taurat batal” Matius 5:19 ”Barang siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil dan mengajarkan kepada orang lain dia akan menduduki tempat yang paling rendah dalam kerajaan sorga. Barang siapa yangmelakukan dan mengajarkan segala perintah hukum Taurat dia akan menduduki tempat yang tinggi didalam kerajaan sorga. Hukum Torat antara lain haram mengkonsumsi darah ”Imamat 7:26-27, Ulangan 12:16, Imamat 19:26”, yang melanggar harus dilenyapkan. Haram mengkonsumsi babi ”Imamat 11:7-8, Ulangan 14:8, Yesaya 66:17”, yang melanggar harus dilenyapkan. Haram minum khamr/minuman keras ”Hakim hakim 13:4-14, Imamat 10:8-10, Hosea 4:11, 1Efesus 5:18”. Sunat/khitan hukumnya wajib ”Kejadian 17:10-14, 21:4, Lukas 2:21, Kisah para rasul 15:1”. Yang tidak sunat tidak diselamatkan. Jenazah wajib dibungkus kain kafan ”Matius 27:58-59-60, Markus 15:46, Lukas 23:52, Johanes 19:40”.
    Jesus patuh pada hukum Torat antara lain beliau disunat, tidak mengkonsumsi darah, daging babi, minuman keras dan menharamkan juga kepada murid muridnya dan pengikutnya. Bahkan ketika beliau wafat masih menggunakan hukum Torat yaitu jenazahnya dikafani dengan kain lenan berwarna putih bersih. Anehnya umat Kristen mengagung agungkan orang yang namanya Paulus dibanding memenuhi perintah Jesus. Hampir jarang terjadi umat Kristen yang mengharamkan darah, daging babi, minuman keras, malahan itu makanan dan minuman yang dikonsumsi sehari hari. Demikian juga sunat, kalau terjadi peristiwa sunat pada orang Kristen hal itu disebabkan faktor sosial/kebiasaan dilingkungannya. Belum pernah mendengar orang Kristen meninggal jenazahnya dibungkus kain kafan seperti Jesus. Semua itu karena umat Kristen mengikuti perintah Paulus melalui Surat kiriman Paulus kepada jemaah Roma 7:6 ”Tetapi SEKARANG KITA TELAH DIBEBASKAN DARI HUKUM TORAT, sebab kita telah mati bagi dia, sehingga kita sekarang melayani dalam keadaan baru menurut roh dan bukan dalam keadaan lama menurut huruf hukum Torat”.
    Secara spesifik sunat/khitan dihapus Paulus melalui ”Galatia 5:2-6, 6:15”, ”Korintus 7:18-19”. Darah, daging babi dan minuman keras hukumnya haram dihapus Paulus melalui ”Korintus 6:12,10:25, Kolose 2:16, Timotius 4:4, Roma 14:17”.
    Jika Jesus bukan pencetus Kristen lalu ajarannya berupa apa? Kita teliti satu persatu ajaran Jesus yang tertuang didalam Bibel.
    1. Yang jelas Jesus masih mempergunakan syariat/ajaran Musa melalui hukum Torat ”Janganlah engkau menyangka aku datang untuk meniadakan hukum Torat dan Kitab para Nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya melainkan untuk menggenapinya. Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi, SATU TITIKPUN TIDAK AKAN DITIADAKAN DARI HUKUM TORAT sebelum semuanya terjadi”, Matius 5:17. ”Guru, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal? Jawab Jesus, apa yang tertulis dalam hukum Taurat, apa yang kau baca disana”. Lukas 10:25-26.
    2. Mengucapkan SYAHADAT. Jesus menyatakan bahwa Tuhan itu hanyalah Allah dan Jesus hanyalah pesuruh Allah ”Inilah hidup yang kekal supaya mereka mengenal Engkau, Allah yang Esa, dan Jesus Kristus yang telah Engkau suruhkan itu”. Johanes 17:3. ”Maka kepadamulah ia ditunjuk supaya diketahui olehmu bahwa Tuhan itu ialah Allah dan kecuali Tuhan yang esa tiada yang lain lagi”. Ulangan 4:35. ”Maka jawab Jesus kepadanya. Hukum yang terutama ialah, dengarlah olehmu hai Israil, adapun Allah Tuhan kita. Dialah Tuhan yang Esa”. Markus 12:29. ”Dengarlah olehmu hai Israil adapun Hua Allah kita Hua itu Esa adanya”. Ulangan 6:4.
    3. Mengerjakan SHOLAT. ”Berwudhu dengan membasuh tangan dan kaki sebelum masuk rumah ibadah”. Keluaaran 40:31-32. ”Melepas kasut/alas kaki ditanah kudus”. Keluaran 3:5. Josua 5:15. ”Menghadap kiblat”. Mazmur 5:8. ”Berdo’a denganmenengadahkan tangan”. 1Timotius 2:8. ”Sujud” Mazmur 95:6. Josua 5:4. Matius 26:39.
    4. BERPUASA. Jesus melakukan puasa di bulan ke sembilan untuk memenuhi perintah Tuhan yang tertuang dalam Taurat. Yeremia 36:9. Keluaran 34:28, Matius 4:2.
    5. MEMBAYAR ZAKAT. Matius 6:2-4. Ester 9:22.

    Jikalau Jesus mengucapkan syahadat, mengerjakan sholat, melaksanakan puasa dibulan kesembilan dan membayar zakat kepada orang orang miskin maka Jesus memeluk agama apa? JESUS BERAGAMA ISLAM – PAULUS BERAGAMA KRISTEN. Jesus berkata: ”AKULAH JALAN DAN KEBENARAN DAN HIDUP. TIDAK ADA SEORANGPUN YANG DATANG KEPADA BAPA KALAU TIDAK MELALUI AKU”. Jika ingin mengikuti jejak langkah Jesus harus melakukan apa saja yang dikerjakan Jesus agar sampai kepada Bapa. Tetapi jika ingin beragama Kristen dan menjadi penganut Paulus, harus tunduk dan setia dengan ajaran ajaran Paulus melalui Surat Paulus kepada jemaat di Roma, 1Korintus, 2Korintus, Galatia, Efesus, Filipi, Kolose, 1Tesalonika, 2Tesalonika, 1Timotius, 2Timotius, Titus, Filemon. Secara mendasar ajaran Jesus dengan ajaran Paulus sangat berlawanan. Jesus masih memegang teguh HUKUM TAURAT sedangkan PAULUS melenyapkan HUKUM TAURAT.

  19. muhammad muchrodji

    BENARKAH BIBEL MENYATAKAN JESUS LAHIR 25 DESEMBER ?

    Lukas “1:5-31”. Kelahiran Jesus dapat diketahui dengan menghubungkan kelahiran Johanes Pembabtis. Ketika Jesus mulai dikandung Maria, Johanes berumur 6 bulan dalam kandungan ibunya yang bernama Elizabeth. Suami Elizabeth yang bernama Zakarya adalah imam yang melayani di Yerusalem bersama sama dengan rombongan Abia. Menurut catatan sejarah pelayanan berlangsung sekitar tanggal 13-19 Juni (The Companion Bible 1974). Saat itulah Zakarya diberitahu malaikat bahwa isterinya mulai mengandung. Jika Johanes mulai dikandung ibunya bulan Juni maka ia dilahirkan bulan Maret dengan perhitungan 9 bulan dalam kandungan, sehingga diketahui kelahiran Jesus 6 bulan setelah Johanes dilahirkan yaitu akhir Agustus atau awal September. Jesus tidak lahir bulan Desember menurut Bibel.

    Lukas ”2:1-6”, pada waktu ada pendaftaran penduduk/sensus, pergilah semua orang mendaftarkan diri dikotanya masing masing. Demikian juga Yusuf Arimatea dengan Maria datang ke Yudea di kota Betlehem, saat tiba di Betlehem Maria melahirkan. Kelahiran Jesus bertepatan dengan diadakannya pendaftaran penduduk menguak tabir bahwa sensus kejadiannya pasti bukan musim dingin yang bersamaan bulan Desember. Sensus pasti diadakan saat cuaca cerah bersamaan bulan Agustus/September sehingga semua orang berbondong bondong mendatangi tempat sensus. Mustahil sensus diadakan bulan Desember karena dibulan itu suhu dingin dan jalan jalan becek karena hujan yang mengguyur bahkan disertai hujan salju. Sensus dalam keadaan demikian akan membuang buang harta dan tenaga karena penduduk pasti memilih tinggal didalam rumah untuk menghindari cuaca dingin dan tidak mau mendatangi tempat sensus. Jadi mustahil Jesus lahir bulan Desember menurut Bibel.

    Lukas ”2:7-8”, Jesus dilahirkan kemudian dibungkus kain lampin dan dibaringkan dalam palungan/tempat makanan ternak, domba, sapi dsb. Karena tidak ada tempat untuk menginap. Didaerah daerah itu ada gembala gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Kelahiran Jesus bersamaan dengan beradanya para gembala dipadang Judea pada waktu malam yang sedang menjaga kawanan ternak mereka mengungkap misteri dan menjadikan terang benderang tentang kelahiran Jesus. Keberadaan para gembala dipadang Judea pada waktu malam menjaga kawanan ternak mereka peristiwanya pasti bersamaan musim panas . Jikalau para gembala diwaktu malam berada dipadang Judea bulan Desember maka ternak dan para gembala akan mati beku karena dibulan Desember suhu udara di Judea sangat rendah dan salju turun bukan hal yang mustahil. Menurut Bibel Jesus tidak lahir bulan Desember.

    Matius ”2:9-10”, mengabarkan kelahiran Jesus ditandai dengan gemerlapnya bintang dilangit. Apabila dipadang Judea dikota Betlehem terlihat gemerlapnya bintang dilangit terjadinya pasti musim panas bertepatan dengan bulan Agustus/September. Pada musim dingin yang bersamaan dengan bulan Desember langit diatas Betlehem dan padang Judea tertutup kabut awan diwaktu siang maupun malam. Siang hari matahari tidak nampak lebih lebih dimalam hari bintang bintang berada dibalik gelapnya awan. Menurut Bibel Jesus tidak lahir bulan Desember.

    Kelahiran Rasulallah Isa as didalam Al Qur’an.
    Allah swt menginformasikan kelahiran Nabi Isa bin Maryam tersurat dalam Surah Maryam ayat 22-26, ”maka rasa sakit akan melahirkan memaksa Maryam bersandar pada pangkal pohon korma, ia berkata aduhai alangkah baiknya aku mati sebelum ini, aku menjadi barang tidak berarti lagi dilupakan. Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah, janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan mata air dibawahmu dan goyanglah pangkal pohon korma kearahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah korma yang masak kepadamu, makan dan minumlah dan bersenang senanglah”. Berdasarkan Al Qur’an, Nabi Isa as dilahirkan bersamaan dengan masaknya buah korma yang ada di pohon. Korma yang lagi berbuah masak dipohon terjadinya pasti musim panas bersamaan dengan bulan Agustus/September. Nabi Isa lahir bulan Agustus/September bersamaan buah korma yang sedang masak dipohon.

  20. muhammad muchrodji

    DIJAMIN MASUK SORGA

    Para pemeluk agama Kristen selalu mengatakan barang siapa percaya Jesus sebagai Tuhan dan Jesus sebagai juru selamat DIJAMIN PASTI MASUK SORGA. Pernyataan tersebut sangat tidak dapat diterima logika atau akal sehat. Bagaimana dengan seseorang yang berperilaku buruk dalam kehidupannya sehari hari/perampok, pencuri, pemadat, pemerkosa, pezina, pembunuh, penganiaya, pemabuk dan perbuatan perbuatan bejad lainnya, apakah mereka mereka itu juga pasti masuk sorga karena hanya percaya Jesus sebagai Tuhan dan Jesus sebagai juru selamat? Dimana dalil atau landasan hukum yang tertera di Bibel jika percaya Jesus sebagai Tuhan dan Jesus sebagai juru selamat dijamin masuk sorga? Tidak ada dalilnya satupun apabila percaya Jesus sebagai Tuhan dan Jesus sebagai juru selamat pasti masuk sorga. Justru yang percaya Jesus sebagai Tuhan tempatnya adalah di neraka karena dianggap sebagai si penyesat dan anti Kristus. . Matius 7:21 ”BUKAN ORANG YANG MENYERUKU TUHAN TUHAN AKAN MASUK KERAJAAN SORGA”. Kemudian Jesus berkata, yang tidak mengaku Jesus Kristus telah datang sebagai manusia adalah penyesat dan anti Kristus ”2Johanes 1:7. Ayat itu tidak dapat diputar putar lagi siapapun apakah pendeta, pastur, pimpinan gereja, atau umat Kristen yang mrnganggap Jesus sebagai Tuhan adalah penyesat dan anti Kristus dan tempatnya bukan di sorga.

    Apabila umat Kristen ingin memperoleh kehidupan yang kekal di sorga maka umat Kristen harus menjalankan perintah Jesus dan bersuri tauladan terhadap perilaku kehidupan Jesus. Apa kata Jesus jika ingin memperoleh kehidupan kekal di sorga? Lukas 10:25-26 ”GURU, APA YANG HARUS KUPERBUAT UNTUK MEMPEROLEH HIDUP YANG KEKAL? JAWAB JESUS, APA YANG TERTULIS DALAM HUKUM TAURAT, APA YANG KAU BACA DISANA”.
    Jesus konsekwen dengan ucapannya karena dia menjalankan apa yang diucapkan yakni menjalankan semua yang tetulis didalam Taurat:

    Mengucapkan SYAHADAT. Jesus menyatakan bahwa Tuhan itu hanyalah Allah dan Jesus hanyalah pesuruh Allah ”Inilah hidup yang kekal supaya mereka mengenal Engkau, Allah yang Esa, dan Jesus Kristus yang telah Engkau suruhkan itu”. Johanes 17:3. ”Maka kepadamulah ia ditunjuk supaya diketahui olehmu bahwa Tuhan itu ialah Allah dan kecuali Tuhan yang esa tiada yang lain lagi”. Ulangan 4:35. ”Maka jawab Jesus kepadanya. Hukum yang terutama ialah, dengarlah olehmu hai Israil, adapun Allah Tuhan kita. Dialah Tuhan yang Esa”. Markus 12:29. ”Dengarlah olehmu hai Israril adapun Hua Allah kita Hua itu Esa adanya”. Ulangan 6:4.

    Mengerjakan SHOLAT. ”Berwudhu dengan membasuh tangan dan kaki sebelum masuk rumah ibadah”. Keluaaran 40:31-32. ”Melepas kasut/alas kaki ditanah kudus”. Keluaran 3:5. Josua 5:15. ”Menghadap kiblat”. Mazmur 5:8. ”Berdo’a denganmenengadahkan tangan”. 1Timotius 2:8. ”Sujud” Mazmur 95:6. Josua 5:4. Matius 26:39.

    BERPUASA. Jesus melakukan puasa di bulan ke sembilan untuk memenuhi perintah Tuhan yang tertuang dalam Taurat. Yeremia 36:9. Keluaran 34:28, Matius 4:2.

    MEMBAYAR ZAKAT. Matius 6:2-4. Ester 9:22.

    Jesus melaksanakan perintah Taurat dan juga menjahui larangan segala bentuk yang tertulis dalam Taurat.

    DARAH HARAM. Haram mengkonsumsi darah ”Imamat 7:26-27”, yang melanggar harus dilenyapkan.

    BABI HARAM. Haram mengkonsumsi babi ”Imamat 11:7-8, Ulangan 14:8, Yesaya 66:17”, yang melanggar harus dilenyapkan.

    KHAMR HARAM. Haram minum khamr/minuman keras ”Hakim hakim 13:4-14, Imamat 10:8-10, Hosea 4:11, 1Efesus 5:18”.

    SUNAT WAJIB. Sunat/khitan hukumnya wajib ”Kejadian 17:10-14, 21:4, Lukas 2:21, Kisah para rasul 15:1”. Yang tidak sunat tidak diselamatkan.

    KAIN KAFAN. Jenazah wajib dibungkus kain kafan ”Matius 27:58-59-60, Markus 15:46, Lukas 23:52, Johanes 19:40”. Jesus jenazahnya dikafani sebelum dikubur.

    Di Bibel juga tidak ada kata ”PASTI” yang ada juga kata ”jika Allah menghendaki” dan di risalah Islam bermakna ”Insyaallah”. Saya kutip ayat ayat Bibel yang menyatakan ”jika Allah menghendaki”. Yakobus 4:13-17 ……..Sebenarnya kamu harus berkata, jika Tuhan menghendaki, kami akan berbuat ini dan itu. …..”. Kisah para rasul 18:21 ”Dia minta diri dan berkata, aku akan kembali lagi kepada kamu, jika Allah menghendakinya. Lalu bertolaklah dia dari Efesus”. Alkitab cetakan tahun 1960, Kisah para rasul 18:21 ”Sambil meminta diri dia berkata, Insyaallah aku akan kembali kepadamu.

  21. Hny org2 kafir yg mngaku muslimlah yg nyatakan bila aisyah mnikah pd usia 6 thn,,,bknkah pnjelasan d atas dpt kalian telaah.?!
    Bnyk trjd pd zaman skrg seorg kyai berasal dri PATIKAN hal ini mnandakan bhw org2 kafir mnjalankn misi adu domba dgn mmbalikkan fakta yg ada,,,tak mgkn seorg muslim tega melecehkan agama’y,,,hati2 lah wahai sodaraqu,,,jgn trpengaruh pd pnjelasan org kafir yg mngaku kyai atw pun ustadz,,,krn bnyk skrg ini trjd koar2 nya kyai n ustadz MADE IN PATIKAN (anak didik PAUS)

    “WASPADALAH,,,WASPADALAH”

  22. Thanks atas peringatannya……..
    Kalau lahir dari yang maha Mulia, tentulah sampai akhir zaman agama ini (Islam) tetap mulia……beda dengan agama yang sepertinya dipaksakan keberadaannya, tentulah akan hancur nantinya….

    @Amin

  23. assalamualaikum……
    bismillahirrahmannirrahiim,,,,,,,
    ma doulan kaumu ba’dan huddan kaanu alaihi illa utul jaddal,,,(h.r bukhari)
    tidaklah tersesat suatu kaumsetelah mendapat petunjuk,kecuali melakukan perdebatan,,,,!
    jadi utk semua sobat gak ada yg perlu di ributkan,,,itu hanya sekedar masalah furuj (cabang cabang agama),,,

Tinggalkan Balasan ke muhammad muchrodji Batalkan balasan